FOKUSBERITA.ID – Keputusan Wakil Gubernur (Wagub) Kalimantan Tangah (Kalteng) Habib Ismail bin Yahya untuk tidak kembali maju mendampingi Gubernur Kalteng Sugianto Sabran di pilgub mendatang mendapat dukungan dari Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Kabupaten Kapuas. Diyakini, keputusan yang diambil telah dipertimbangkan dengan matang dan dilakukan untuk kepentingan umat.
Ketua DPC PKB Kapuas H Aliansyah Nor ST menyatakan mendukung penuh keputusan Habib Ismail bin Yahya tersebut Keputusan tersebut disampaikan Habib Ismail Bin Yahya dalam pidato politik singkatnya di acara yang bertajuk Refleksi Kritis Habib Ismail.Bin Yahya, 4 Tahun Bersama Membangun Kalimantan Tengah, Senin (25/5/2020) lalu.
“Menanggapi hal tersebut, DPC PKB Kabupaten Kapuas menegaskan untuk mendukung sepenuhnya keputusan dan sikap politik Habib Ismail. Kami sangat meyakini bahwa keputusan tersebut melalui sebuah pertimbangan dan perenungan yang panjang dan sangat matang,” kata H Aliansyah Nor di ruang kerjanya, Rabu (27/5/2020).
Menurut H Ali sapaan akrab pimpinan PKB di Kapuas ini, Habib Ismail adalah seorang negarawan, pemimpin, sekaligus politisi yang matang dan berpengalaman. Ia adalah sosok pemimpin sederhana dan dekat dengan rakyat dan pernah menjadi anggota DPRD Propinsi Kalteng dan juga menjadi anggota DPD RI.
“Artinya dapat dipastikan di setiap keputusan beliau akan selalu menyertakan kepentingan rakyat dan kemaslahatan ummat,” tegas H. Ali.
Lanjutnya, sebagai seorang ulama, seorang habaib, maka tentu dalam mengambil langkah dan keputusan terlebih dahulu bermunajat dan beristiqharah memohon petunjuk kepada Allah SWT.
Dan berwasillah kepada datuk beliau baginda Rasulullah SAW. Ini yang harus dipahami masyarakat Kalteng,” jelas H. Ali.
Ia mengingatkan, Habib Ismail bin Yahya adalah tipe pemimpin ideal yang komplit dan langka yang jarang dimiliki seorang pemimpin. Seorang negarawan dengan segudang pengalaman sekaligus seorang ulama dari golongan habaib. Sebagai negarawan, H Ali meyakini Ketua DPW PKB Kalteng tersebut pasti memilikI cita-cita besar untuk kemajuan dan kemakmuran masyarakat Kalteng.
“Nah, cita-cita besar kemaslahatan ummat ini lah yang tersumbat dan tersandera oleh keterbatasan tugas dan fungsi Wakil Gubernur yang tidak berjalan sebagaimana mestinya. Sehingga beliau tidak maksimal memperjuangkan amanah rakyat Kalimantan Tengah,” ujarnya.
H Ali bahkan mengaku seorang Habib Ismail bin Yahya lebih tepat menjabat sebagai Gubernur Kalteng. Dengan posisi tersebut, Habib Ismail akan lebih mudah memajukan dan memakmurkan masyarakat Kalteng.
“Menurut kami, memang cocoknya beliau itu harus jadi Gubernur, orang nomor satu di Kalimantan Tengah. Sehingga bisa mewujudkan dan membumikan ide dan cita-cita besar beliau untuk kemajuan dan kemakmuran masyarakat Kalimantan Tengah,” pungkas H. Ali. (ROB)