oleh

Idul Fitri Keluarga di Waktu Pandemi. Opini Watik Handayani

Idul Fitri Keluarga di Waktu Pandemi. Oleh: Watik Handayani, Pemerhati Sosial.

Suasana keluarga yang biasa di waktu menjelang Idul Fitri. Persiapan mudik untuk pulang ke kampung halaman. Kini menjadi suasana yang terasa santai di rumah. Bahkan sholat ramadhan hingga Idul Fitri di tiadakan. Walaupun tidak semua masjid yang berani membuka masjid untuk melakukan ibadah.

Pandemi merubah semua tatanan Dunia berubah menjadi sepi. Dan banyak pekerjaan yang sepi, tapi anehnya penjual makanan semakin rame menjelang ramadhan hingga puncaknya Idul Fitri banyak yang membuka kesempatan untuk menjual berbagai makanan. Memang benar makanan kebutuhan hidup manusia untuk bertahan. Maka dari itu banyak orang mencari nya. Walaupun pandemi tak hiraukan karena itu lebih penting untuk menyambung hidup.

Keluarga yang biasa mudik pun masih ada di Jakarta. Karena tidak bisa mudik rasa takut yang diberlakukan oleh pemerintah daerah untuk tinggal dirumah dekat kuburan untuk di karantina. Jika ada warga nya datang dari Jakarta.

Sehingga menyebabkan beberapa saudara yang masih tetap jualan dijakarta. Merelakan sementara untuk tidak pulang kekampung. Dan melaksanakan Idul Fitri di Jakarta lebih baik.

Masyaaallah berkumpul dengan keluarga tercinta itu menyenangkan. Walaupun hanya dengan kecanggihan teknologi video call semuanya bisa terlihat. Dari solo, Karawang, Kemayoran,dan Tenjo (Banten)semua bisa 1 hari . Tanpa harus mengeluarkan kocek mahal jika kita tempuh berhari – hari jika langsung mendatangi tempat mereka.

Tapi juga bisa berkunjung saudara yang masih sekitar Cinere yang tidak mudik dan tetangga sekitar. Ini momen juga bisa lihat baby imut. Setidaknya silaturahmi yang kesehariannya juga ketemu yang mungkin juga pernah salah kesempatan bermaafan. Walaupun sebenarnya minta maaf itu bukan hanya di hari raya. Ini cuma tradisi orang Indonesia saja,setidaknya jadi mengenal mereka.

Pandemi ada manfaatnya yang jauh terasa dekat karena kecanggihan teknologi. Tidak membuat waktu dan uang keluar banyak. Walaupun silahturahmi seperti ini juga kurang maksimal karena tidak melihat langsung keadaan sekitar.

Di masa pandemi ini manusia harus bersyukur dan bertobat. Supaya tetap mensyukuri keadaan bahwa ini semua atas kehendak Allah. Semoga lebih bijak dalam menjalankan hidup dan bertaubat atas semua kesalahan telah lalu.

Karena sesungguhnya musibah akan menimpa hambanya karena perbuatannya. Jika bisa menjalani ujian ini insyaallah akan tambah ketakwaan dan mendapatkan pahalanya. Jika bertambah maksiat Allah tidak akan segan – segan menambahkan penderitaannya. Bahkan tidak akan masuk surga nya Allah SWT melainkan azab dunia akhirat yang akan ditimpakan.

Allah SWT berfirman:
أُولَٰئِكَ عَلَىٰ هُدًى مِنْ رَبِّهِمْ ۖ وَأُولَٰئِكَ هُمُ الْمُفْلِحُونَ

Merekalah yang mendapat petunjuk dari Tuhannya, dan mereka itulah orang-orang yang beruntung.(Q.S. Al-Baqarah: 5)

Hari Idul Fitri hari kemenangan yang telah menyelesaikan puasa ramadhan satu bulan penuh. Semoga Allah tambahkan ilmu dan keberkahan dimasa depan dan diberikan Hidayah petunjuk yang lurus mendapatkan surganya. Tetap Istiqomah didalam dakwah dan terus belajar memperbaiki diri.

Loading...

Baca Juga