oleh

Pasca Penikaman Wiranto, Kaderisasi Nasional GPI Didatangi Densus 88

FOKUSBERITA.ID – Pimpinan Pusat Gerakan Pemuda Islam (PP GPI) kembali menggelar kaderisasi nasional GPI yang berlangsung selama 2 hari (17-18/10/2019). Tidak seperti biasanya, untuk pertama kalinya kaderisasi organisasi kepemudaan (OKP) Islam ini dihadiri oleh rombongan dari Densus 88.

Kaderisasi ini digelar di Vila Situ Gintung Ciputat provinsi Banten. Ketua Pelaksana Kaderisasi Nasional GPI Zainuddin Arsyad menjelaskan, kaderisasi ini diikuti oleh sekitar 50 peserta. Tujuan diadakannya kegiatan ini untuk menumbuhkan semangat baru para kader GPI.

Melalui kaderisasi ini, ia mengajak kepada intelektual muda khususnya Mahasiswa untuk bergabung dengan GPI. Adapun tema yang diangkat adalah reorientasi Gerakan Pemuda Islam dalam membentuk kader yang cerdas, agamis dan berwawasan luas.

“Outputnya, diharapkan kader-kader GPI dapat memperjuangkan marwah bangsa, mempertahankan Pancasila. Dan konsisten untuk mempertahankan nilai-nilai Islam berdasarkan al Quran dan hadist,” kata Zainuddin, Jumat (18/10/2019) di lokasi.

Ia juga menjelaskan, kaderisasi semacam ini akan digelar secara simultan. Minimal satu kali dalam satu bulan di masing-masing wilayah sejabodetabek.

“Kedepan kita akan mengadakan pengkaderan seperti ini lagi. Minimal sebulan sekali,” tutur Ketua Panitia Kaderisasi Nasional GPI.

Ditempat yang sama, Ketua Badan Ideologi dan Kaderisasi PP GPI Tubagus Soleh menjelaskan. Kaderisasi adalah agenda rutin GPI, Tujuannya untuk membentuk kader yang mempunyai pemikiran kritis dan tajam. Membentuk kader yang punya loyalitas tinggi terhadap organisasi adalah tujuan lain acara ini.

“PP GPI menyelenggarakan kegiatan ini untuk memperkuat basis ideologi dan aksi para kader GPI. Karena bagi GPI, kebutuhan organisasi GPI kedepan adalah mempertegas komitmen aksi. Namun berdasarkan pemikiran yang tajam,” kata Tubagus Soleh.

Acara kaderisasi nasional ini dihadiri Kepala Bagian Bantuan Operasi (Kabagbanops) Densus 88 Kombes Pol Ahmad Nurwahid beserta rombongan dari Mabes Polri. Kehadiran salah satu pimpinan Densus 88 ini sempat membuat kaget para peserta kaderisasi. Menurut salah satu peserta kaderisasi, belum pernah ada sebelumnya kaderisasi GPI dihadiri oleh pihak kepolisian.

“Kata senior sih belum ada sejarah aparat kepolisian hadir di pengkaderan. Terus terang saya kaget. Apa ini ada kaitannya dengan insiden penikaman pak Wiranto? Karena kejadiannya di Banten. Sedangkan ini adalah kaderisasi OKP Islam yang kebetulan diadakan di Banten,” tutur Irawan.

Sementara itu di tempat yang sama Kabagbanops Densus 88 menegaskan bahwa kedatangannya bersama rombongan dari Mabes Polri di kaderisasi nasional GPI ini tidak ada kaitannya dengan kejadian apapun. Ia mengaku kedatangannya hanya untuk bersilaturahmi saja. Ia juga menyadari bahwa image Densus 88 sangat kental dengan law inforcement (penegakan hukum).

“Justru kami datang kesini untuk menjelaskan bahwa aktivitas Densus 88 tidak hanya sekedar law inforcement saja, preventing (pencegahan-red) juga. Kami datang kesini untuk bersilaturahmi,” ujar Ahmad Nurwahid, Kamis malam (17/10/2019).

Ia menjelaskan, pemberantasan radikalisme dan terorisme tidak bisa hanya dilakukan oleh pihak aparat penegak hukum saja. Peran serta masyarakat justru mempunyai peran yang sangat penting dalam hal ini. Menurutnya, ulama, OKP Islam dan intelektual muda Islam adalah komponen vital yang efektif untuk memerangi radikalisme dan terorisme.

“Memang sangat disayangkan bahwa radikalisme dan terorisme selalu dikaitkan dengan Islam. Mereka yang terkena faham radikalisme dan terorisme itu justru tidak menjalankan Islam secara kaffah. Padahal Islam adalah agama yang rahmatul lil alamin. Tidak mungkin menyakiti orang lain, baik yang seagama atau tidak. Disinilah peran penting ulama, OKP Islam dan mahasiswa Islam,” kata Ahmad Nurwahid.

Lanjutnya, melalui silaturahmi seperti inilah Densus 88 mencoba merangkul OKP-OKP Islam untuk bersama-sama mencegah radikalisme dan terorisme. Ia berharap OKP-OKP Islam seperti GPI dapat menyambut niat baik Densus 88.

“Semoga kedatangan kami ini mendapat respon positif untuk bersama-sama mencegah radikalisme dan terorisme. Densus 88 selalu terbuka untuk berdialog dan berdiskusi dengan siapapun, untuk kebaikan bersama,” pungkas Ahmad Nurwahid. (DVD)

Loading...

Baca Juga