oleh

Lazisnu Lampung Dibekukan PWNU Disebut Penyebab Kotak KOIN NU Bermasalah

FOKUSBERITA.ID – Mantan Ketua PW Lazisnu Lampung Hasanuddin Errezha menyebut dibekukannya kepengurusan PW NU Care Lazisnu Lampung oleh PWNU Lampung menjadi penyebab pembayaran pesanan kotak Koin NU mandek. Pihaknya mengaku tidak bisa berbuat banyak, karena kewenangan dan tanggung jawab sudah dicabut.

Dalam pernyataan persnya, Hasanuddin membenarkan bahwa Andi Warisno adalah Direktur Koin NU dan Koin Muktamar di PWNU Care LAZISNU Lampung. Ia ditetapkan pada tanggal 28 Februari 2020 dengan SK Nomor 007/SK-LAZISNU/A IV112020.

“Direktur Koin NU dan Koin Muktamar adalah salah satu dari beberapa jajaran direksi yang ada dalan struktur kepengurusan PWNU CARE LAZISNU Lampung yang khusus membidangi program penggalangan dana melalui gerakan Koin NU dan Koin Muktamar NU,” kata Hasan, Sabtu (29/8/2020).

Ia menjelaskan, pembuatan kotak Koin NU ini untuk mensupport kegiatan Muktamar NU ke 34 tahun 2020 yang akan dilaksanakan di Propinsi Lampung. Rencananya, akan digelar pada tanggal 22 sampai dengan 28 Oktober 2010. Hasan menuturkan, muktamar NU adalah hajat besar dan mendesak yang dalam pelaksanaanya akan didanai secara mandiri melalui gerakkan Koin Muktamar. Adapun tujuannya, meningkatkan partisipasi aktif seluruh warga NU baik secara struktural maupun Non struktural.

Kegiatan Muktamar Nu ke 34 tersebut direncanakan membutuhkan dana sekitar 50 miliar. Berdasarkan pertimbangan tersebut, menurut Hasan, maka Direktur penggalangan dan koin Muktamar menggalang dana dengan tiga cara.

Mencetak Kalender khusus edisi Muktamar atas persetujuan pengurus PWNU Lampung. Rencana permbuatan 1 juta, terealisasi 73.200 kalender. Mencetak Batik Khusus Edisi Muktamar atas persetujuan pengurus PWNU Lampung. Rencana pembuatan 2 ribu pieces terealisasi 614 pieces.

“Pembuatan Kotak Koin NU yang direncanakan sebanyak 2 juta pieces. Dengan asumsi apabila terealisasi maka setiap kotak koin yang dibagikan kepada warga NU apabila terisi Rp 5.000 perbulan akan terkumpul 10 miliar per bulan,” ujar Hasan.

Ia lemanjutkan, pada tanggal 29 Juni 2020 tiba-tiba PWNU Lampung membekukan kepengurusan PW NU CARE LAZISNU Lampung. Pembekuan ini beserta seluruh program-program yang ada. Termasuk program penggalangan Koin NU dan koin muktamar dibawah Direktur Koin NU dan Koin Muktamar Andi Warisno.

“Menindak lanjuti keputusan tersebut maka Direktur Koin NU dan Koin Muktamar Andi Warisno mengintruksikan penghentian produksi kotak koin NU dan kotak yang sudah jadi supaya dikirim ke LAZISNU. Karena sudah tidak punya kewenangan dan tanggung jawab setelah dibekukan,” jelas Hasan.

Meski sudah dibekukan, tutur Hasan, sebagai wujud niat baik, Andi Warisno yang juga Rektor IAI ANNUR Lampung Andi Warisno disebut sudah mengerahkan seluruh sumber daya manusia yang ada. Andi Warisno mengajak dosen, mahasiswa dan santri melakukan penggalangan dana koin Muktamar dan koin NU.

“Kurang lebih 2 bulan terkumpul dana kurang lebih 50 juta dan sudah diserahkan ke PW NU CARE LAZISNU Lampung. Dan ada beberapa relawan yang menyetorkan dana yang digunakan untuk tambahan pembayaran kotak koin NU,” ungkapnya. (OSY)

Loading...

Baca Juga