oleh

Pulang Kampung, Menteri Pertanian Temui 15 Ribu Petani di Wajo

FOKUSBERITA – Menteri Pertanian dalam kunjungan kerjanya bertemu dengan 15 ribu masyarakat tani yang tergabung dalam kelompok tani, Gapoktan, kontak tani nelayan andalan dari 5 Kabupaten di Sulawesi Selatan.
Kementerian Pertanian sekarang ini fokus merealisasikan arahan Presiden Joko Widodo. Guna membangun sumber daya manusia (SDM) pertanian dengan pendekatan kesejahteraan.

Pada acara ini, Mentan DR.Ir. H.Andi Amran Sulaiman MP mengikutkan semua dirjen yang ada di kementerian Pertanian, dari TNI yang diwakili oleh Kasdam Hasanuddin dan Wakapolda dari kepolisian. Pertemuan ini juga dihadiri Bupati dari 5 kabupaten, Bone, Soppeng, Sidrap, Pinrang dan kabupaten Wajo.

Optimasi lahan rawa lebak menuju Indonesia lumbung pangan dunia 2045 menjadi tema acara yang bertempat di Soraja Latenri Bali Atakkae kecamatan Tempe Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan, Rabu, (6/3/2019).

Pada kesempatan pertama, Bupati Wajo DR, H.Amran Mahmud,S.Sos,M.Si dalam arahannya sangat bersyukur atas terpilihnya Wajo sebagai tuan rumah pada pertemuan ini. Bupati Wajo mengutarakan bahwa 20 ribu hektar lahan rawa lebak di daerahnya bila dikelola dengan baik bisa meningkatkan produksi sebesar 100 ribu ton.

“Untuk mewujudkan kedaulatan pangan di daerah ini harus ditunjang dengan pengelolaan pertanian yang terpadu. Seperti tersedianya pupuk yang cukup, pengairan yang lancar. Dan penggunaan teknologi pertanian yang tepat,” kata Bupati Wajo.

Ia berharap agar pemerintah pusat terus memberikan perhatiannya kepada pertanian di Wajo. Untuk kedepannya ,Bupati Wajo juga mengharapkan danau Tempe nantinya juga bisa dimaksimalkan. Untuk mengaliri sawah di kecamatan Tanasitolo dan kecamatan Majauleng.

“Revitalisasi lahan rawa nantinya akan menerapkan pertanian modern berbasis mekanisasi. Yaitu mulai penyiapan lahan tanam, proses penanaman padi sampai panen. Menggunakan alat mesin pertanian (Alsintan-red),” jelas Menteri Pertanian.

Kunjungan menteri pertanian kali ini membawa serta bantuan dengan total 186 milyar. Bantuan terdiri dari 10 excavator, mobil traktor, traktor tangan, mesin panen, pompa air. Beberapa ton benih padi dan jagung, puluhan ekor kambing dan ribuan ayam.

H. Amran Sulaiman menegaskan bahwa masalah utama pengelolaan lahan rawa Lebak untuk pertanian adalah sistem pengelolaan air. Kelebihan dan kekurangan air menjadi kendala utama. Pengelolaan air yang baik merupakan kunci keberhasilan pertanian di lahan rawa.

Di sesi tanya-jawab, Mentan sempatbercerita kepada kepada santri milenial tentang masa kecilnya.

“Saya lahir dalam keadaan miskin, tetapi saya tak ingin dikubur dalam keadaan miskin. Artinya, setiap santri harus punya semangat dan tekad untuk merubah diri mereka ke arah yang lebih baik. Jujur, pantang menyerah dan tidak membeda-bedakan. Ini harus menjadi sikap yang harus dimiliki oleh generasi muda penerus bangsa,”ujar Menteri Pertanian.

Kepada hadirin juga berpesan agar jangan sampai tersengat matahari di dalam rumah. Maksudnya, alangkah baiknya memulai kegiatannya lebih awal. Sebelum matahari terbit, kita sudah meninggalkan rumah ke tempat kerja masing-masing. Dan kembali pulang ke rumah setelah matahari terbenam.

Sebelum mengakhiri arahannya, ia berharap kepada para petani agar lebih giat lagi bekerja. Dan memanfaatkan bantuan pemerintah semaksimal mungkin. Kepada dinas yang terkait dalam Kementan mulai dari Dirjen sampai ke tingkat penyuluh, ia menginstruksikan untuk lebih intens memberikan pelayanan dan pendampingan kepada masyarakat. (FAR)

Loading...

Baca Juga