oleh

PBB Berharap Umat Tidak Menyudutkan YIM Soal Jadi Pengacara Jokowi

FOKUSBERITA – Beberapa pihak terkesan menyudutkan YIM (Yusril Ihza Mahendra) terkait menjadi pengacara pribadi Jokowi. Kritikan ini mengingat posisi YIM sebagai Ketua Umum Partai Bulan Bintang (PBB).

Komite Khittah Gerakan 212 bersama Gerakan Pemuda Islam (GPI), Jumat (9/11/2018) menggelar Sarasehan Nasional di RM Bumbu Desa, Cikini, Jakarta Pusat. Sarasehan ini bertema Forum Tabayun, Menyikapi Pro dan kontra Terhadap Sikap YIM.

Sekertaris Jendral DPP GPI, Diko Nugroho, selaku wali amanah menjelaskan, ia mengamati ada hiruk-pikuk di media sosial, hingga bergesar kondusi yang tidak sehat, tidak kondusif. Karena sudah mengarah merusak ke ukhuwah. Diko mengaku khawatir hiruk-pikuk ini akan menjadi dasar untuk menyudutkan YIM.

“Saya sebagai perwakilan PP Generasi Pemuda Islam, terpanggil karena ini belum diselesaikan secara partai. Karena itulah kami mengumpulkan para kyai, bang Novel dan yang lain untuk tabayun, urun rembug,” jelas Diko.

Sementara itu salah satu tokoh PBB, Munawir merasa hiruk-pikuk masalah keputusan Krtua Umum PBB inisudah pada tahap yang mengkhawatirkan. Bahkan internal PBB pun menjadi ikut-ikutan panas.

“Jika ingin mengklarifikasi, tidak usah ngotot-ngototan. Tidak usah menyudutkan YIM. Bahkan ada kata-kata yang membuat hati jadi agak panas, seperti “Selamat Bercebong Ria Yusril Mahendra”. Ada yang menyatakan “Selamat Tinggal PBB”.”

Kepada keluarga besar PBB, Munawir berpesan agar selaku menghormati YIM, karena ia adalah pimpinan partai. YIM adalah aset p[artai, aset negara, jadi harus dijaga nama baiknya.

Senada dengan Munawir, Pendiri Presidium Alumni 212 dan Ketua Umum FSI, KH Hasri Harahap menyambut baik diselenggarakan sarasehan ini. Hasri mengingatkan semua pihak untuk tabayun, agar tidak terjadi salah faham.

“Mengutip dari hadist. Seseorang itu akan menjadi musuh dari apa yang tidak diketahuinya. Maka perlu forum seperti ini, forum tabayyun,”

Hasri juga menjelaskan, dirinya juga dalam beberapa hari ini melakukan tabayun ke berbagai pihak. Dari konfirmasi yang dilakukannya, akhirnya Hasri mengaku mendapatkan beberapa jawaban terkait persoalan yang dirasa menyudutkan YIM selama ini.

“Antara jawaban-jawaban yang saya terima tentang profesor Yusril Ihza Mahendra menjadi pengacara Jokowi ini adalah dari orang-orang tua. Diantaranya, menyatakan bahwa satu taglinenya, “Musa sedang masuk ke istana Firaun”,” jelas Ketua FSI.

Karenanya, Hasri Harahap menasehati Habib Novel yang hadir di acara tersebut untuk tidak menyudutkan YIM.

“Kkarena saya lebih tua dari Habib Novel, saya di DPP FPI tahun 2000 sampai 2004. Saya menasehati sebagai sahabat, sebagai abang. Jangan cepat-cepat justifikasi. Sebab kalau kita tuduh orang itu kafir, bisa berbalik kepada kita. Kalau kita tunjuk orang sesat, jangan-jangan kita yang sesat,” kata Ketua FSI. (OSY)

Loading...

Baca Juga