oleh

Program Pengembangbiakan Kambing Kementerian Pertanian di Wajo

FOKUSBERITA – Direktur jendral Peternakan Kementerian Pertanian Minggu ini melakukan verifikasi data calon penerima calon lokasi (CPCL) bantuan pengembangbiakan kambing di 3 kabupaten di Sulawesi Selatan.
Program bantuan pengembanganbiakan kambing ini diharapkan dapat membantu masyarakat meningkatkan kesejahteraan.

BPTU – HMT- Pelaihari mewakili dirjen peternakan kementerian pertanian melakukan verifikasi data CPCL di kabupaten Wajo, Luwu dan Tanah Toraja sejak hari Selasa (5/3/2019). Menurut tim verifikasi Kementan, Agus Supriadi pada fokusberita.id, saat ini masuk tahapverifikasi.

“Hari inipun, Kamis (7/3/2019), dua tim verifikasi data CPCL kementan yang dibantu oleh dinas peternakan setempat. Tim verifikasi masih bergerak ke beberapa lokasi kelompok tani ternak yang ada di kabupaten Wajo. Seperti kelompok tani ternak di Buriko, lempong dan kecamatan Keera. Termasuk pesantren yang dinyatakan sebagai penerima bantuan ternak kambing oleh Mentan. Di acara kunjungan kerja Mentang di Atakkae kabupaten Wajo kemarin. Hari ini baru kami verifikasi data CPCL nya seperti pesantren DDI Al Mukhlisin Paria,” jelas Agus.

Pengambilan data CPCL secara maraton ini berkaitan dengan kunjungan Mentan DR. Ir,H,Amran Sulaiman,MP di kabupaten Wajo dan Luwu Sulawesi Selatan, hari Minggu lalu.

Beberapa kelompok tani ternak yang sudah diverifikasi data oleh Kementan. Mereka dipersiapkan untuk menerima bantuan pengembangbiakan kambing. pada hari kedatangan Mentan di Belopa kabupaten Luwu Selatan pada hari Sabtu (9/3/2019) besok.

Kedatangan Menteri Pertanian di Atakkae, kabupaten Wajo, Rabu (6/3/2019) lalu membawa berkah. Bagi beberapa pondok pesantren yang kebagian bantuan ternak kambing.

“Program bantuan pengembangbiakan ternak untuk pondok pesantren oleh kementerian pertanian. Ini adalah kebijakan yang baru lahir di masa pemerintahan Joko Widodo,” kata Menteri Pertanian, Rabu (6/3/2019).

Setelah acara tersebut selesai ,beberapa orang yang tidak bertanggung jawab melontarkan suara sumbang.

“Kebijakan ternak untuk pondok pesantren adalah kebijakan bernuansa kampanye untuk capres tertentu. Karena kebijakan ini lahir di tahun pemilu,” kata salah satu warga yang tidak bersedia disebutkan namanya.

Menurut Gigih Tri Pambudi, walaupun banyak orang yang mencibir kebijakan ini, namun program tetap berjalan. Karena pesantren penerima bantuan kambing merasa sangat bersyukur dan terbantu dengan program tersebut.

“Program bantuan pengembangbiakan kambing adalah program pemerintah untuk melawan kemiskinan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” jelas Gigih Tri Pambudi selaku Kepala BPTU-HPT-PELAIHARI.

Ia menambahkan bahwa Program ini juga mengajarkan masyarakat untuk bekerjasama. Memenuhi kebutuhan hidup secara mandiri.

Gigih Tri Pambudi sebagai ketua tim verifikasi CPCL, kepada fokusberita.id melanjutkan bahwa usaha ini menguntungkan.

“Usaha pengembangbiakan kambing merupakan bisnis yang sangat menguntungkan. Seekor kambing bisa beranak 3 kali dalam 2 tahun dan sekali beranak bisa langsung 2 ekor. Usaha ini juga berkah karena banyak nabi dan rasul Allah hidup dari beternak kambing,” jelas Gigih. (FAR)

Loading...

Baca Juga