FOKUSBERITA – Bukan kembang api yang menjadi ciri khas perayaan tahun baru di kabupaten WajoSulawesi Selatan, tapi bakar-bakar ikan bandeng. Kaarenanya, setiap akhir tahun, semua penjual ikan di pasar wilayah Wajo selalu menyediakan ikan jenis ini lebih banyak dari hari biasa.
Menunggu jam 00.00 di malam tahun baru dengan panggung hiburan dan hiasan kembang api sudah menjadi hal biasa di berbagai belahan dunia.
Begitu juga dengan acara barbeque. Di negara-negara Asia Timur seperti Jepang, Korea dan berbagai negara di Eropa dan Amerika, acara barbeque biasanya dilakukan di siang hari pada musim semi dan awal musim panas. Sangat berbeda di kabupaten Wajo yang menempatkan acara barbeque di malam pergantian tahun baru. Bahan barbequenya pun berbeda. Kalau di negara lain menggunakan daging sapi, kambing atau unggas. Di Wajo, mereka membakar ikan bandeng.
Sejak pagi sampai sore hari, blok penjual ikan di pasar-pasar wilayah Wajo ramai dengan pembeli. Salah satunya adalah Pasar Inpres Atapange kecamatan Majauleng Kabupaten Wajo Sulawesi Selatan, Senin (31/12/2018).
Fokusberita.id mendatangi beberapa penjual ikan, diantaranya adalah Ambo Intang. Ia mengaku membawa 3 baket (sekitar 800 ekor) ikan bandeng yang habis terjual sebelum tengah hari.
“Ikan bandeng tahun ini lebih besar dari tahun sebelumnya dan harganyapun terjangkau. Jadi wajar kalau lebih diminati dibanding ikan yang lainnya.”
Hal yang sama juga dirasakan oleh Akbar yang membawa lebih sepuluh baket ikan bandeng. Pukul 13.00 WITA siang, tinggal menyisakan sedikit ikan dari baket terakhirnya.
“Saya sangat bersyukur karena hari ini banyak pembeli yang memborong ikan jualanku. Bahkan ada yang membawa karung sebagai tempat ikan,” ujar Akbar.
Acara bakar ikan sambil menunggu waktu pergantian tahun sudah menjadi kebiasaan yang umum di Sulawesi-Selatan. Sepanjang jalan sampai di sudut-sudut gang mudah didapati kegiatan bakar ikan ini yang sudah menjadi salah satu ajang silaturahmi masyarakat .
Acara bakar ikan tahun ini terasa lebih lama dan hikmat karena tahun ini. Pasalnya, di kabupaten Wajo tidak ada konsentrasi acara yang berpusat di satu titik seperti panggung artis ibukota. Juga tak ada acara pesta kembang api yang legal.
Ini sejalan dengan surat edaran Bupati Wajo tentang kegiatan pergantian tahun. Poin pertama dan kedua menganjurkan masyarakat untuk tidak merayakan tahun baru secara berlebihan. Dan tidak menggunakan petasan dan kembang api yang dapat mengganggu keamanan dan ketertiban masyarakat. (FAR)
