FOKUSBERITA.ID – Forum Masyarakat Sumatera Utara (Formasu) mendeklarasikan Tolak Habib Rizieq Shihab beserta ormas yang memecah belah bangsa. Dukungan diberikan kepada TNI-Polri untuk menindak tegas setiap pelanggaran yang dilakukan, tanpa memandang bulu siapa pelakunya.
Ketua Formasu Dyan Syahputra menegaskan, penolakan ini mruni karena Habib Rizieq dan ormas agamanya dianggap memecah belah persatuan NKRI dan kerap bertindak inkonstitusional. Menurutnya, apa yang dilakukan Formasu didasari atas kepedulian saudara sesama muslim.
“Kami tidak membenci beliau. Kami cuma hanya mengingatkan sebagai sesama umat Islam.” kata Dyan saat deklarasi di Cafe Meener Medan, Jumat (27/11/2020).
Lanjutnya, Formasu menentang Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) karena ceramah-ceramahnya berpotensi mengganggu Kamtibmas dan memunculkan ekstrimisme.
“Sebagaimana baru-baru ini HRS berceramah tentang potong kepala. Formasu tidak sentimen terhadap HRS dan tidak sentimen terhadap FPI. Tetapi Formasu sentimen terhadap tokoh agama yang memprovokasi munculnya ekstrimisme dan terorisme,” tegasnya.
Ia pun mendoakan agar Habib Rizieq Shihab bersikap sabar dan lemah lembut. Dyan juga meminta Imam Besar FPI ini mampu menahan hawa nafsunya, karena dapat mengadu domba umat. Ketua Formasu ini pun membacakan al Qur’an surat al Ashr.
“Demi Masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian. Kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran,” tuturnya.
Terkait pencopotan baliho Habib Rizieq oleh TNI, ujar Dyan, Formasu menyatakan mendukung penuh TNI Polri dalam menjaga persatuan dan kesatuan negara.
“Aparat tidak perlu ragu dalam menindak. Karena masyarakat bersama kalian dalam menghadapi para pemecah belah bangsa. HRS dan pengikutnya kerap kali melanggar protokol Covid 19. Formasu menuntut agar mereka mendapat hukuman sesuai peraturan berlaku,” tegasnya.
Deklarasi Formasu Tolak Habib Rizieq ini disertai dengan tauziyah yang disampaikan oleh Ustad Agus Rizal. Dalam tauziyahnya, ia mengingatkan semua pihak bahwa Islam adalah agama rahmatul lil alamin. Artinya, menurutnya, kedatangan agama Islam di dunia ini sebagai bentuk rahmat dan rasa kasih sayang Allah SWT kepada seluruh alam semesta.
Karenanya, Ustad Agus Rizal pun mengungkapkan, dalam berdakwah, para ulama wajib menggunakan kata-kata yang santun. Menurutnya, hal ini sesuai firman Allah SWT dalam al Qur’an surat Al Imron ayat 159. Ia pun membacakan ayat yang dimaksud, kemudian menterjemahkannya.
“Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu,” tutup Ustad Agus Rizal. (AMN)