oleh

Lazismu Parepare Dengarkan Suara Warga Kampung Muallaf Lembang Sulsel

FOKUSBERITA – Pengurus Lazismu Parepare mengunjungi kampung muallaf yang ada di daerah Lembang kabupaten Pinrang Sulawesi Selatan. Selain untuk bersilaturrahmi, Lazismu Parepare juga menginventarisir kendala yang ada di kampung tersebut.

Puluhan Orang yang masuk Islam secara massiv yang kini berstatus muallaf telah ramai diperbincangkan di media sosial dan menyita perhatian publik. Tak terkeculai Lazismu Parepare. Pada hari Minggu 3 Februari 2019 Lazismu Parepare yang dikoordinir oleh Sekretaris Lazismu Parepare Saiful Amir didampingi Relawan Lazismu Parepare Erwin dan Kasman  mendatangi lokasi yang berjarak kurang lebih 60 km dari Kota Parepare.

“Kami diminta ibu Ketua Lazismu Parepare Hj Erna Rasyid Taufan SE MPd untuk bersilaturrahmi ke kampung Muallaf Lembang. Beliau berpesan untuk mencatat semua keperluan yang dibutuhkan. Ibu Ketua sendiri berhalangan hadir karena ada keperluan lain,” kata Saiful Amir.

Rombongan ini dipandu oleh ketua Ikatan Pelajar Mahasiswa Patinjo Muh Yusuf. Meskipun jaraknya 60 km, namun dibutuhkan 3 jam untuk mencapai lokasi.  Hal ini disebabkan karena kondisi jalan yang licin dan rusak parah.

Sesampai di lokasi sekitar pkl 16.30 WITA, mereka disambut oleh tokoh masyarakat sekaligus ketua Muallaf Muin. Lazismu Parepare kemudian diajak ke mushallah yang berukuran 3 x 5 meter untuk berbincang-bincang. Nampak belasan anak-anak dari berbagai usia dan warga kampung muallaf sudah berkumpul di sana.

Di dalam bincang santai tersebut, para muallaf mencurahkan berbagai cerita. Banyak harapan yang mereka sampaikan kepada rombongan Lazismu Parepare.

“Alhamdulillah pak, jumlah yang sudah masuk Islam ada 30 KK, yang tersebar di tiga 3 tempat yang berbeda. Sudah 21 KK yang mengikuti pembinaan dan yang sudah hijrah ke kampung ini dan mendirikan rumahnya ada 7 KK,” jelas Muin.

Lanjut Muin, dulu mereka hidup berdampingan dengan saudara non Muslim lainnya. Tetapi karena untuk menjaga keselamatan aqidah, mereka memutuskan hijrah dan buat komunitas baru diberi nama Kampung Baru.

“Awal mulanya kami dan kawan-kawan ini berasal dari agama Katolik dan Alutodolo (agama animisme nenek moyang-red). Berkat bimbingan dari petugas KAU yang datang dari kota kecamatan memberikan tausiah sekali sebulan menjelaskan indahnya Islam. Akhirnya kami tertarik satu persatu bersyahadat dan masuk Islam,” kenang Muin yang relatif masih muda ini.

Sebagai muallaf yang mencoba membuat lingkungan baru, warga kampung muallaf ini sadar bahwa mereka harus belajar dari nol. Selain juga mereka membutuhkan sarana ibadah seperti masjid, tempat TKA atau TPA. Mereka juga sangat membutuhkan pembina ustadz dan ustadzah yang rela dan ikhlas membina mereka dan anak-anaknya. Mereka menginginkan ada yang mengajari mereka tentang Islam dan Al qur’an dengan waktu yang panjang.

Kunjungan Lazismu Parepare Dengarkan Suara Warga Kampung Muallaf Lembang Sulsel

“Kami juga butuh bimbingan dan pendampingan di bidang ekonomi. Kami ini mayoritas petani. Agar kami bisa bertahan hidup mandiri tidak tergantung dengan orang lain. Serta bisa menyekolahkan anak-anak ke jenjang yang lebih tinggi. Olehnya itu pemberdayaan petani agar ekonomi kami bisa maju,” kata Guntur, salah satu warga kampung muallaf.

Muallaf perempuan, Novy juga menyampaikan harapannya. Ia berharap dalam waktu dekat ada yang datang mengajari mereka mengaji dan belajar di Majelis Taklim.

“Kami mau sekali belajar agama, meskipun usia tidak muda lagi. Tapi kami rindu mengamalkan Islam, yang sekian lama kami tersesat. Alhamdulillah Kami dapat hidayah. Ajari kami bisa mengamalkan dan bisa istiqamah,” harap Novy.

Dalam kesempatan tersebut rombongan Lazismu Parepare diminta untuk memberikan tausiah singkat. Saiful Amir mengungkapkan rasa syukur kepada Allah bisa bersilaturrahim dengan warga kampung muallaf yang telah diberi petunjuk berupa jalan keselamatan Islam. Ia menyampaikan, setiap hari setiap Muslim dalam sholat 5 waktunya minimal 17 kali berdoa kepada Allah meminta hidayah ihdinassiratal Mustaqim.

“Ya Allah tunjukilah aku kejalan yang Lurus. Dan hari ini bapak ibu semua telah mendapatkannya dan ini nikmat tetbesar dalam hidup seseorang. Mari kita rawat. Kita jaga serta istiqamah diatas hidayah ini. Jangan sampai lepas, sampai ajal menjemput,” tutur Saiful Amir.

Sekretaris Lazismu Parepare berpesan kepada warga kampung muallafagar selalu merawat hidayah yang mereka dapat dengan sabar. Belajar dari yang dasar, yang ringan serta yang mudah dan menggembirakan. Jangan belajar dari hal yang sulit dan berat, nanti cepat bosan.

“Kami mengajak semua saudara Muslim yang ada diluar sana. Mari kita bekerja sama, saling mendukung untuk menguatkan saudara kita muallaf ini. Jangan kita hanya heboh sesaat, lalu pergi. Ini projek Akhirat yang mulia namun berat. Hanya akan menjadi mudah dan ringan jika kita saling bertaawun. Apapun ormas kita, label organisasi Islamnya, harus peduli. Yuk kita duduk bareng, saling berkoordinasi apa yang bisa kita kontribusikan kepada para muallaf ini,” kata Sekretaris Lazismu Parepare. (FAR)

Loading...

Baca Juga