FOKUSBERITA.ID – Ketua Dewan Adat Suku (DAS) Maya Kalanafat, Yohanis Arempele, mengapresiasi penetapan Frengky Umpain sebagai Ketua Pansel DPRD Propinsi Papua Barat jalur Otsus. Keputusan tersebut ditetapkan oleh Majelis Rakyat Papua Barat, dalam Pleno MRPB tanggal 14 Mei 2020, di Manokwari.
Menurut Yohanis, penetapan Frengky Umpain sebagai ketua Pansel, harus diakui karena prestasi yang dicapai merupakan hasil kerja kerasnya dan dipercayakan negara. Sebagai anak Raja Ampat, seharusnya semua harus bangga atas penetapan tersebut, bukan menidiskreditkan.
“Selain karena prestasinya, Frengky Umpain merupakan anak adat dari suku Betew Kafdarun. Dan suku Betew Kafdarun adalah bagian dari Raja Ampat. Karena sejarah panjang perjalanan suku yang bukan satu dua hari, tetapi sudah ratusan tahun yang lalu. Sehingga mereka sudah menjadi bagian dari Raja Ampat,” kata Yohanis.
Ketua DAS Maya dari suku Kawei ini mengingatkan kepada generasi muda untuk tidak saling mendiskreditkan.
“Jangan karena mempunyai kepentingan tertentu, kemudian saling menjatuhkan, saling menghujat dan mendiskreditkan. Hal itu tidak baik,” imbuhnya.
Sebagai pimpinan adat, Yohanis Arampele mengajak masyarakat Raja Ampat untuk menyingkirkan pandangan-pandangan negatif yang memecah belah persatuan masyarakat Raja Ampat.
“Jika hal-hal negatif sudah disingkarkan barulah kita bisa bicara bagaimana membangun Raja Ampat kedepan,” tegas Yohanis Arempele.
Ia mengajak seluruh masyarakat Raja Ampat untuk saling mengakui, saling menghormati dan saling menghargai.
“Kita semua saling mengetahui sejarah panjang masyarakat Raja Ampat sejak ratusan tahun lalu hingga saat ini. Dan sekarang semua suku yang berada di Raja Ampat merupakan bagian dari keluarga besar Raja Ampat,” tegasnya.
Johanis Arempele pun mengajak seluruh elemen suku di Raja Ampat untuk bersatu, saling menghormati, saling menghargai. Untuk membangun Raja Ampat yang lebih baik lagi di masa yang akan datang.
Ia menambahkan, rencananya, jika pandemic Covid-19 sudah berakhir, DAS Maya Kalanafat akan melaksanakan Musyawarah Besar mengundang seluruh suku di Raja Ampat untuk bersatu merumuskan pembangunan Raja Ampat masa depan, yang kemudian diserahkan kepada pimpinan daerah untuk dilaksanakan. (HSG)
