oleh

Panglima Besar GPJ: Ganti Rezim Ganti Sistem

FOKUSBERITA.ID – Panglima Besar Gerakan Pemuda Jakarta (GPJ) Ade Selon menegaskan, ganti rezim ganti sistem adalah solusi terbaik untuk mengatasi kekacauan yang terjadi saat ini. Secara jelas kerusakan negara ini diantaranya dipicu oleh perilaku orang-orang yang mementingkan diri sendiri atau golongan.

Dijelaskan Ade Selon, kehadiran GPJ di Gedung DPR MPR untuk bergabung dengan seluruh elemen masyarakat adalah sikap nyata atas ketidakpercayaan rakyat terhadap wakil rakyat.  Produk-produk hukum yang diciptakan oleh legislatif dirasa Ade Selon sudah mengkhianati rakyat.

“Kami Gerakan Pemuda Jakarta menyatakan sikap tegas. Kami menolak keras RUU KUHP,RUU P-KS RUU KPK dan RUU lainnya, karena telah mengkhianati rakyat. Dan mengkhianati Pancasila dan UUD 45,” tegasnya di depan Gedung DPR MPR, Selasa (24/9/2019).

Lanjutnya, setelah dipercaya rakyat untuk duduk di Senayan, anggota DPR justru hanya memikirkan kepentingan partai. Ia mengatakan bahwa produk hukum yang ditolak rakyat adalah bukti nyatanya. Untuk mengatasi hal itu, ia merasa hanya ada satu jalan keluar terbaikbagi Indonesia.

“Maka kami mendesak bubarkan wakil partai. Karena DPR RI isinya wakil partai, bukan wakil rakyat. Solusinya cuma satu. Ganti rezim ganti sistem. Kembali ke Pancasila dan UUD 45 yang asli dan murni,” ujar Panglima Besar GPJ.

Ia mengajak seluruh komponen anak bangsa untuk bersama-sama menyelamatkan Indonesia dari keterpurukan ini. Menurutnya, negara dibentuk berdasarkan Pancasila dan UUD 45. Maka untuk kembali ke jalur cita-cita luhur pendiri bangsa, maka sistem Indonesia juga harus kembali ke asal pula.

“Kami Gerakan Pemuda Jakarta. Mengajak seluruh kompenen anak bangsa buruh tani nelayan rakyat jelata di seluruh Indonesia. Satukan barisan, sambut panggilan suci, selamatkan Indonesia. Ganti rezim ganti sistem, kembali ke Pancasila dan UUD 45 yang asli dan murni,” tegasnya.

Menanggapi tindakan represif aparat keamanan terhadap massa aksi, Ade Selon mengecam keras perilaku tidak manusiawi tersebut. Penanganan di depan gedung DPR MPR tersebut dinilainya sangat berlebihan.

“Kami Gerakan Pemuda Jakarta menyatakan sikap tegas. Kami mengecam keras tindakan represif aparat kepolisian saat penanganan massa aksi di depan DPR RI pada hari ini, Selasa 24 September 2019,” tutupnya. (AMN)

Loading...

Baca Juga