oleh

Bupati Wajo Launching Kawasan Pertanian Terpadu Mabbuccu Ulue

FOKUSBERITA.ID – Bupati Wajo Dr.H Amran Mahmud SSos MSi berharap adanya kawasan pertanian terpadu dapat menjadi tempat edukasi masyarakat untuk mendapatkan hasil yang maksimal dari kegiatan bertani. Sekaligus menjadi spirit bagi masyarakat untuk lebih mencintai dan memajukan pertanian.

Launching ini berlangsung di kawasan pertanian terpadu Mabbuccu Ulue kecamatan Majauleng Kabupaten Wajo Sulawesi Selatan, Selasa (21/5/2019). Acara ini juga dihadiri oleh Ketua DPRD Kabupaten Wajo, Yunus Panaungi. Sekda Wajo, H,Amiruddin, Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan Holtikultura dan Peternakan, Ir. Muhammad Ashar bersama jajarannya, Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan, Nasfari, Kepala Staf Kodim Wajo, Baso Ratulangi, Kapolsek Majauleng Aiptu Ridwan M, Camat dan kades se kabupaten Wajo dan beberapa anggota kelompok tani setempat. Acara ini diawali dengan pelepasan bibit ikan mas dan nila masing masing 2500 ekor.

“Dulu masyarakat kita disamping bertani juga membudidaya ikan sebagai sumber  lauk pauk juga sebagai tambahan penghasilan,” jelas Nasfari.

Bupati Wajo pada kesempatan ini memaparkan sistem pertanian dan peternakan terpadu. Program ini adalah salah satu program unggulan yang masuk dalam program kerja 100 hari pertama. Menurut beliau bahwa kawasan ini bisa menjadi tempat belajar, tempat melihat dan mencontoh. Sekaligus agro wisata bahkan menjadi spirit bagi petani-petani kita.

“Tempat ini bisa menjadi tempat edukasi kelompok-kelompok tani kita dari setiap desa di Kabupaten Wajo. Di kawasan ini petani kita belajar bertani dengan sistematis yang dibimbing oleh para pakar dan ahli pertanian yang sengaja di datangkan ke pusat kawasan pertanian terpadu kita,” kata Bupati Wajo.

Kalau kawasan terpadu ini bisa sukses, diharapkan juga kedepannya akan ada tempat seperti kawasan ini yang akan muncul di beberapa tempat di Wajo.

“Kalau sistem pertanian ini bisa diterapkan oleh petani. Saya yakin petani bisa memiliki pendapatan harian, mingguan, pendapatan musiman. Bahkan bisa memiliki penghasilan jangka panjang untuk menunjang hari tuanya.”lanjut Bupati Wajo.

Dengan suksesnya pertanian, diharapkan petani-petani di Wajo akan bangga menjadi seorang petani. Anak-anak mereka tidak perlu bertumpuk- bertumpuk lagi menjadi pegawai honor di berbagai instansi. Anak-anak mereka akan bangga jadi petani karena bertani memiliki penghasilan yang layak.

Hal yang sama juga dinyatakan oleh Wakil Bupati, H. Amran SE, bahwa dengan pengelolaan yang baik ditunjang dengan tekhnologi dan modernisasi. Diharapkan, pertanian terpadu ini akan mendorong kejayaan Wajo sebagai penghasil beras terbesar bisa diraih.

“Kita kembalikan brand Wajo sebagai penghasil beras terbesar. Karena potensi untuk ke situ memang ada. Apalagi kita ditunjang lahan pertanian yang luas,” tegas Wakil Bupati Wajo.

Ia juga mengingatkan kepada para penyuluh untuk lebih banyak meluangkan waktu kerjanya di lokasi pertanian bersama dengan petani. (FAR)

Loading...

Baca Juga