oleh

Petani Andalas Cermin Harapkan Bantuan Mesin Pompa Air

FOKUSBERITA.ID – Ratusan petani di Kampung Andalas Cermin Kecamatan Rawa Pitu Kabupaten Tulangbawang provinsi Lampung, mengeluh akibat sawah mereka terendam air banjir. Kondisi ini membuat tanaman padi rusak dan membuat gagal panen.

Seorang petani desa setempat Sekaligus ketua gapoktan, Misrun (59) mengatakan banjir yang biasanya melanda Kampung Andalas Cermin Kecamatan Rawa Pitu pada bulan oktober dan november. Biasanya, akan merendam seluruh area persawahan mereka.

“Kalau masih dalam musin gaduh seperti ini enak. Tapi kalau sudah masuk musim rendeng. Karena biasanya di bulan – bulan itu curah hujan tinggi. Dan debit air sungai Tulangbawang akan naik,” ucapnya kepada awak media, Minggu (7/7/2019).

Menurutnya, hal itu akan merugikan para petani. Dalam kondisi normal, satu hektar sawah untuk kondisi air normal, petani dapat menghasilkan tujuh sampah delapan ton. Apabila curah hujan tinggi dan keadaan air meluap, para petani akan menderita kerugian yang besar. Mereka mendapatkan hasil paling banyak dua sampai tiga ton.

“Kalau begini kami yang pusing dan kami gak bisa apa – apa. Mau ngadu kemana kami para petani ini, karena disinilah tempat mata pencarian kami, ” tegasnya.

Kondisi yang sama juga dialami petani lainnya di desa setempat. Lebih dari 700 hektar sawah yang akan terendam air, mereka berharap Pemerintah Kabupaten Tulangbawang, khususnya Dinas terkait dapat memberikan bantuan kepada Kelompok Tani yang berada di kampung mereka.

“Kami meminta kepada dinas terkait untuk memberikan bantuan berupa pompa air berukuran yang besar. Kalau sampai ada pompa air itu, bisa mengatasi 400 sampai 500 hektar kalau air mulai banjir. Karena mesin pompa itu untuk membuang air yang berada di dalam sawah kami, ” harapnya.

Hal senada juga disampaikan oleh nyadi (50) petani Kampung Andalas Cermin. Menurutnya, menanam padi pada saat ini sangat susah. Akibat terendam air, batang tanaman padinya menjadi busuk. Padahal tanaman padinya tersebut sudah siap panen.

“Saya jadi mengalami kerugian hingga jutaan rupiah. Sebagian sudah ada yang dipanen guna menghindari kerugian yang lebih banyak. Terlebih, diperkirakan curah hujan masih tinggi yang rawan banjir,” tegasnya. (SSD)

Loading...

Baca Juga