oleh

BPS Raja Ampat Gandeng 76 Mitra di Sensus Penduduk 2020

FOKUSBERITA.ID – Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Raja Ampat menyelenggarakan seleksi terhadap 135 mitra kerja dalam rangka persiapan Sensus Penduduk (SP) Tahun 2020. Seleksi ini untuk menjaring sebanyak 76 anggota mitra kerja sebagai petugas pencacah sensus penduduk tahun 2020 nantinya.

Kabar diadakannya seleksi ini dibenarkan oleh Kepala BPS Raja Ampat, Ir Nurhaida Sirun di kantornya, Sabtu (15/8/2020). Ia menjelaskan, tujuan seleksi tersebut untuk merekrut mitra kerja untuk membantu pegawai organik yang ada.

“Kegiatan perekrutan mitra tersebut tujuannya untuk membantu pegawai organik kami dalam mencacah sensus penduduk 2020. Karena mengigat pegawai organik kami tidak cukup untuk mencacah sensus penduduk (SP) 2020 di seluruh wilayah kabupaten Raja Ampat pada umunya. Sehingga kami membutuhkan mitra sebanyak 76 orang. Agar membantu kami dalam kegiatan sensus kependudukan 2020 ini,” kata Nurhaida Sirun.

Ditambahkannya perekrutan yang dilakukan selama 7 hari sejak tanggal 3 – 10 Agustus 2020. Dalam melaksanakan kegiatan perekrutan, BPS Raja Ampat telah membagikan link pendaftaran melalui pegawai organik. Hingga pendaftaran ditutup, calon yang mendaftar melebihi kuota yang dibutuhkan.

Ia menjelaskan, dalam melaksanakan kegiatan paska covid-19 BPS akan mengarahkan 76 peserta yang nantinya terpilih untuk mengikuti rapid test.  Selain mitra, ia menekankan, pegawai organik juga ikut rapid test.

“Dan sebelum menjalankan kegiatan pelatihan kepada mitra, kami akan mengerahkan sekitar 76 petugas pencacah, yang benar-benar sudah terjaring dan lolos sebagai Mitra sensus penduduk 2020. Untuk itu, sebelumnya kami melakukan rapid test kepada para mitra dan juga pegawai kami,” tegasnya.

Selain rapid test, para peserta yang lolos nanti juga tetap menjalankan protokoler kesehatan. Mereka akan dibekali masker dan hand zenitiser demi penjegahan penyebaran covid-19.

“Kami juga sudah menyiapkan bekal mereka berupa masker dan hand sanitizer. Demi mencegah adanya penyebaran Covid-19,” beber Kepala BPS Raja Ampat.

Ia menambahkan, peserta yang lolos nantinya akan mengikuti pelatihan selama 3 hari yakni dari tanggal 25-27 Agustus 2020.

Lebih lanjut Nurhaida Sirun mengatakan, hasil SP tahun 2020 seharusnya akan lebih akurat. Karena data tersebut akan menjadi pedoman kementerian guna mendorong pembangunan nasional.

“Hasil SP harus akurat, karena akan menjadi banchmark, karena datanya komprehensif. Hasil SP 2020 sangat penting untuk bisa menjadi penajaman target di kementerian atau lembaga. Guna mendorong pembangunan nasional,” Nurhaida Sirun. (HRN)

Loading...

Baca Juga