oleh

Capaian Jumlah Imunisasi MR di Wajo Mendapat Penghargaan Gubernur

FOKUSBERITA – Gubernur Sulawesi Selatan Profesor Dr Ir H M  Nurdin Abdullah M Agr, memberikan piagam penghargaan untuk kabupaten Wajo atas pencapaian jumlah imunisasi MR (Measles Rubella) mencapai 92 persen.

Piagam penghargaan untuk kabupaten Wajo ini diberikan atas komitmen untuk mencapai imunisasi MR minimal 95 persen sampai desember 2018. Apresiasi bapak gubernur ini langsung disambut gembira oleh Sekertaris Daerah Wajo. Sekda Wajo menggelar pertemuan bersama seluruh camat dan Kepala UPTD Puskesmas sekabupaten Wajo pada akhir bulan November kemarin.

Ditemui fokus berita.id di Puskesmas Majauleng, jalan poros Sengkang-Palopo, kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan, Rabu (5/12/2018), Kepala UPTD Puskesmas Majauleng, dr H Baso Amri M Adm Kes, menjelaskan, kabupaten Wajo harus segera membayar hutangnya.

“Wajo masih berutang 3 persen pencapaian dari target yang diberikan dan harus tuntas di bulan ini. Tim kita harus bisa mensosialisasikan kembali dan memberi pemahaman kepada masyarakat akan pentingnya imunisasi MR ini. Dan apa yang menjadi kekhawatiran masyarakat harus bisa dihilangkan.” ujar  H Baso Amri.

Lanjut H Baso Amri, ia sudah berkoordinasi dengan Camat dan UPTD pendidikan untuk suksesnya kegiatan tersebut. Harus ada kerjasama yang baik antara instansi terkait. Semua harus terlibat langsung, mulai aparat kecamatan sampai kelurahan dan desa, juga dengan instansi pendidikan. Tenaga kesehatan juga akan mendatangi langsung dari posyandu sampai rumah penduduk.

“Target operasi imunisasi MR (campak dan rubella) ini adalah anak yang berusia 9 bulan sampai usia kurang 15 tahun. Yang belum mendapat vaksinasi pada bulan Agustus dan September kemarin. Pada pelaksanaan bulan imunisasi MR yang lalu, banyak orang tua yang tidak mengikut sertakan anaknya. Karena banyaknya berita yang meresahkan tentang vaksin MR ini,” jelas H Baso Amri.

Penyebab lain masih ada yang belum melakukan vaksinasi, menurut H Baso Amri karena masyarakat masih ada yang bimbang. Mereka enggan imunisasi dengan alasan kesehatan anaknya atau karena persoalan halal dan haramnya bahan kandungan vaksin.

“Sekarang tak ada lagi alasan orang tua untuk mencegah anaknya mendapatkan imunisasi campak dan rubella ini. Karena sudah ada pemberitahuan dari kementerian kesehatan, bahwa vaksin tersebut aman dan referensi dari Ikatan Dokter Anak Indonesia serta lampu hijau dari beberapa organisasi Islam Indonesia seperti PBNU dan Majelis Ulama Indonesia,” tutup H Baso Amri. (FAR)

Loading...

Baca Juga